Tanggal Rilis | : | 11 Maret 2015 |
Ukuran File | : | 0.32 MB |
Abstraksi
Jumlah penduduk miskin di Nusa Tenggara Timur pada bulan September 2014 sebesar 991,88 ribu orang (19,60 persen) yang berkurang sekitar 2,8 ribu orang dibandingkan dengan penduduk miskin pada Maret 2014 yang berjumlah 994,68 ribu orang (19,82 persen). Penurunan ini terjadi sebelum Pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM pada bulan November 2014.
Berdasarkan daerah tempat tinggal, selama periode Maret 2014 - September 2014, persentase penduduk miskin di daerah perdesaan mengalami penurunan sebanyak 8,2 ribu orang (dari 894,33 ribu orang menjadi 886,18 ribu orang) dan untuk perkotaan mengalami kenaikan sebanyak 5,4 ribu orang (dari 100,34 ribu orang menjadi 105,70 ribu orang).
Persentase penduduk miskin di daerah perdesaan turun dari 22,15 persen pada Maret 2014 menjadi 21,78 persen pada September 2014. Sementara persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada Maret 2014 sebesar 10,23 persen, naik menjadi 10,68 persen pada September 2014.
Periode Maret 2014 - September 2014, Garis Kemiskinan (GK) naik sebesar 0,97 persen, yaitu dari Rp 265.955,- per kapita per bulan pada Maret 2014 menjadi Rp 268.536,- per kapita per bulan pada September 2014.
Peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan). Pada Maret 2014 sumbangan GKM terhadap GK sebesar 79,37 persen, dan pada September 2014 sebesar 79,44 persen.
Pada periode Maret 2014 - September 2014, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) mengalami penurunan. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) turun dari 3,338 pada Maret 2014 menjadi 3,252 pada September 2014. Sedangkan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) turun dari 0,826 menjadi 0,792 pada periode yang sama.